Skip to main content

Android 1,5 jutaan 2019 - Nokia 2.2


Kembalinya Nokia di Indonesia masih dalam tahap mengisi segmen smartphone di kelas entry level hingga mid-end. Tak terasa, hadirnya smartphone kelas entry level Nokia 2.2 sudah memasuki generasi ketiganya. Smartphone ini pun masuk secara resmi ke pasar Indonesia. Namun, Nokia masih belum populer dan mendapatkan pasarnya kembali seperti dulu. Satu-satunya kelebihan yang dimiliki Nokia 2.2 dari para pesaingnya yakni penggunaan sistem operasi Android One. Sisanya, Nokia 2.2 memiliki spesifikasi yang cukup-cukup saja.

Bodi

Nokia 2.2 memiliki bodi dengan material plastik. Dimensinya kompak, ringan dan dapat digenggam dengan satu tangan. Absennya sensor fingerprint di smartphone ini membuat cover belakangnya dapat dilepas pasang dan diganti dengan aksesori dari Nokia yang tersedia dalam berbagai pilihan warna. Turut disematkan tombol google assisstant sebagai shortcut untuk memanggil layanan voice command menuju laman pencarian google.

Layar

Nokia 2.2 memiliki bentang layar 5,7 inchi IPS LCD dengan resolusi HD+ dan sudah mendukung fitur always-on display. Spesifikasi layarnya terlihat biasa-biasa saja. Sayangnya, bezel layar yang tebal membuat tampilan smartphone ini terkesan jadul. Meski memiliki notch teardrop seperti smartphone kekinian, tetap saja terlihat jadul karena tampilan notch kamera depan menjadi tebal terbungkus oleh tebalnya bezel layar.

Dapur Pacu

Ditenagai oleh chipset Mediatek Helio A22, Nokia 2.2 menawarkan performa yang cukup-cukup saja. Berbeda dengan P22, Chipset A22 ini merupakan versi yang lebih “hemat daya” lagi. Dengan core processing 4 inti, multitasking tentu tidak sebaik sodaranya yakni P22 dengan 8 inti. Menjalankan game sangat payah dengan frame rate yang tidak stabil meski setting grafik minimum. Kelebihan dari Mediatek A22 ini hanya satu, yakni hemat daya. Ya, itu saja. Smartphone ini hanya cocok untuk aktivitas dasar seperti membaca, mendengarkan musik, browsing, menonton video, membalas e-mail, dan bermedia sosial atau mengerjakan tugas-tugas dasar yang tidak terlalu membebankan CPU.

Memori

Nokia 2.2 memiliki ram sebesar 3GB yang sebenarnya mampu menjalankan multitasking hingga 3 aplikasi yang berjalan di belakang layar. Namun dalam berpindah-pindah aplikasi masih mengalami sedikit jeda. Hal yang sama juga terjadi dalam membuka kembali aplikasi yang disimpan di belakang layar. Meski A22 dan P22 memiliki processor yang sama yakni Cortex-A53 dengan clockspeed 2.0 GHz, pemangkasan jumlah inti pada A22 cukup berpengaruh dalam performa multitasking. Sedangkan di sektor penyimpanan internal, Nokia 2.2 menyediakan ruang sebesar 32GB dengan opsi tambahan slot microSD hingga 400GB.

Sistem Operasi

Inilah yang menjadi keunggulan satu-satunya di Nokia 2.2 yakni menggunakan sistem operasi Android One. Singkatnya, smartphone ini menggunakan Android 9.0 Pie stock, tanpa kustomisasi UI ataupun tambahan aplikasi bloatware dari Nokia. Dengan demikian, Android One yang ada di Nokia 2.2 diklaim minim bug dan mendapat jaminan update software dari google langsung hingga 2 tahun. Tak luput mendapatkan security update setiap bulan secara rutin. Tampilan dasar android memang terlihat sederhana namun menawarkan kompatibilitas terhadap aplikasi-aplikasi yang tesedia di playstore sehingga dapat berjalan optimal tanpa crash dan minim bug.

Kamera,

Kamera yang dimiliki Nokia 2.2 hanya sebatas kamera. Tidak memiliki fitur AI ataupun image processing yang spesial. Nokia hanya menyematkan optimalisasi untuk foto lowlight saja. Setup satu kamera 13MP dibelakang cukup-cukup saja untuk melakukan fotografi dasar. Autofocus kameranya masih memiliki jeda berikut dengan shutter kameranya. Kamera ini tidak bisa digunakan untuk foto makro. Kamera depan sebesar 5MP memiliki fitur face unlock untuk mengatasi absennya sensor fingerprint. Baik kamera belakang maupun depan tidak dilengkapi stabilisasi video.  

Baterai

Baterai sebesar 3000mAh menawarkan daya tahan seharian penuh. Hal ini tidak lepas dari peran Chipset Mediatek Helio A22 yang berfokus pada efisiensi daya dan setup kamera minimalis. Namun charger bawaan 5W benar-benar slow charging. Bagaimana tidak, pengisian baterai tuntas dilakukan dalam waktu 3 jam.
Nampaknya alasan utama untuk membeli Nokia 2.2 hanya untuk merasakan pengalaman menggunakan android one nya saja.

Spesifikasi Teknis

Jaringan
GSM/HSPA/LTE (HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE Cat4 150/50 Mbps) dual nano-SIM
Bodi
14,6 x 7,1 x 0,93 cm (153 g).
Layar
IPS LCD 5,71 inch, 720 x 1520 pixel (282 ppi)
Always-on display
Sistem operasi
Android One 9.0 (Pie)
Chipset
Mediatek Helio A22 (12 nm)
CPU/GPU
Quad-core 2.0 GHz Cortex-A53
PowerVR GE8320
Memori
Ram 3 GB, penyimpanan internal 32 GB
Slot MicroSD hingga 400 GB
Kamera
Belakang (Single)
Depan (Single)
13 MP, f/2.2, 1/3", 1.12µm, AF
5 MP
LED flash, panorama, HDR,
1080p@30fps
HDR
Konektivitas
microUSB 2.0, USB OTG, 3,5mm audio jack
Wi-Fi, Bluetooth, GPS, FM radio
Sensor
accelerometer, proximity
Baterai
Li-ion 3000 mAh (Dapat dilepas)

Comments

Popular posts from this blog

Android 1,5 jutaan 2019 - Infinix Hot 8

Secara mengejutkan di rentang harga 1,5 jutaan rupiah anda dapat menemukan smartphone android dengan layar besar, setup triple kamera, dan baterai berkapasitas besar. Smartphone besutan Infinix ini hadir dengan mengusung layar 6,5 inchi, setup triple kamera yang terdiri dari kamera utama 13MP wide, kamera 2MP sensor depth dan kamera QVGA sensor lowlight. Smartphone ini memiliki baterai besar berkapasitas 5000 mAh yang tidak mengizinkan pemilik untuk dapat melepasnya. Bodi Berbeda dengan para pesaingnya yang masih menggunakan material bodi plastik, Infinix Hot 8 memiliki bodi yang dilapis kaca baik didepan maupun belakang. Tidak disebutkan secara detil spesifikasi kaca yang digunakan. Layar Layar yang diusung memang lebar, namun layar tersebut hanya memiliki resolusi HD+. Agak berlebihan apabila resolusi tersebut diterapkan di layar 6,5 inchi. Resolusi HD+ hendaknya diterapkan maksimal pada bentang layar 5 inchi saja untuk mendapatkan kenyamanan mata. Kamera Kamera ad

Android 1,5 jutaan 2019 - Realme C2

Smartphone entry level saat ini dibuat untuk menunjang aktivitas harian dasar sehingga mengedepankan efisiensi daya dan kemampuan multitasking. Lalu, apa yang coba Realme tawarkan di harga 1,5 juta rupiah? Realme melengkapi jajaran smartphone entry levelnya dengan seri C2. Smartphone ini memiliki dimensi yang masih bisa dioperasikan dengan satu tangan. Perbandingan resolusi dan bentang layar yang masih dapat ditolerir oleh kenyamanan mata. Chipset entry level yang cukup untuk memenuhi kebutuhan multimedia ataupun gaming. Setup dual kamera juga memadai untuk melakukan kegiatan fotografi. Dan tentunya, memiliki baterai berkapasitas besar. Bodi Realme C2 menggunakan bodi plastik dengan panjang 15 cm, lebar 7 cm, dan ketebalan kurang dari 1 cm. Memilih pelindung menggunakan softcase maupun hardcase sekalipun tidak serta merta menjadikan tampilan Realme C2 terkesan gambot. Bodi belakang doff dengan guratan halus menambah grip saat dipegang. Secara umum, smartphone ini kompak de